MENGGALI POTENSI SISWA

Dalam setiap even lomba tingkat Kecamatan, selalu didorong untuk ikut dan memiliki target menjadi pemenang. Mental Juara atau menjadi pemenang selalu kami dorong baik kepada guru maupun siswa. Awalnya pasti susah, terutama mental guru-guru yang suka kemapanan, dalam arti "ngene ae wis payu, kok ! Laopo athik neko-neko ?" Perlahan dan pasti mental seperti ini perlu didorong dan disadarkan agar mau dan mampu menjadi pendorong bagi siswanya. Terbukti bahwa siswa SDN Kedung Cowek II agak kurang dari segi prestasi akademis, tetapi memiliki kelebihan di dalam prestasi Non Akademis. Walau tidak juara I, dalam Lomba Mndongeng, Membuat Cerita Bergambar, Vokal tungggal, dan Pidato, siswa memiliki potensi yang menggembirakan. Di tngkat Kecamatan, siswa meraih juara 2, Lomba Pidato. Juara 2 Lomba Mendongeng, cerita bergambar. Untuk Siswa berprestasi, IMSO Matematika dan IPA, OSN IPA dan Matematika masih perlu pembinaan. Ada kalanya KS terjun langsung membimbing siswa dengan sistem perwakilan.

MEMOTIVASI GURU

Pekerjaan sulit KS adalah mengubah paradigma guru, dan tenaga kependidikan untuk mau dan mampu mengikuti trend yaitu Inovasi di segala bidang. Bagi guru inovasi ini meliputi pengubahan cara mengajar konvensional yang hanya mengandalkan suara dan papan tulis. Budaya menulis yaitu membuat makalah yang didahului oleh hoby membaca. Berusaha memecahkan masalah di kelasnya melalui PTK. Gemar melakukan media dalam mengajar. Brusaha menjadi inovator di kelasnya. Hal-hal inilah yang susah mengingat :
1. Sudah usia lanjut.
2. Tidak bisa menggunakan laptop
3. Jarang membuat power point
4. Tidak mau/enggan/malas
5  Kurang menguasai materi pembelajaran
Solusi :
Dipaksa-diarahkan-dibimbing-dipaksa untuk tidak malas, mau berubah, dan tanggap terhadap perubahan jaman.